epicwin138
epicwin138
epicwin138
IHSG Sering 'Kejutan', Lebih Baik Cek Saham Moncer IDXHIDIV20

IHSG Sering ‘Kejutan’, Lebih Baik Cek Saham Moncer IDXHIDIV20

Read Time:3 Minute, 34 Second

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham-saham yang masuk IDXHIDIV20 menjadi idola akhir-akhir ini. Investor mencari keuntungan di indeks yang memuat 20 emiten dengan dividen tinggi saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergejolak.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IDX High Dividend 20 berhasil naik 2,17 persen sejak awal tahun (YtD). IHSG sendiri bahkan melemah 1,36 persen YtD.

Saham produsen rokok HM Sampoerna (HMSP) mencatatkan kinerja tertinggi, sebesar 38,69% YtD.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Bersama Gudang Garam (GGRM) yang tidak masuk dalam IDXHIDIV20, saham HMSP menjadi salah satu incaran investor di awal tahun 2023 sehingga kembali ke ‘defensive mode’.

Meski memang dalam jangka panjang saham ini masih downtrend. Hal ini terlihat dari kinerja 3 tahun terakhir yang masih turun 48,21 persen dan dalam 5 tahun terakhir turun 72,78 persen.

Besarnya dividend yield yang lumayan, yakni 6,15% jika melihat tahun lalu, tentu menjadi alasan tersendiri bagi sejumlah investor untuk ‘memarkir dana’ ke anak usaha Philip Morris ini.

Di bawah HMSP, ada saham pengelola jaringan minimarket Alfamart (AMRT) yang meroket 10,94% YtD.

Baru memasuki IDXHIDIV20 pada 3 Februari 2023, final dividend yield AMRT memang tidak besar, hanya 1,03 persen.

Namun investor tampaknya melihat adanya potensi peningkatan kinerja keuangan sehingga mereka mencari baik capital gain maupun dividen dari emiten milik pengusaha Djoko Susanto tersebut.

Selain HMSP dan AMRT, saham bank milik negara Bank Mandiri (BMRI) juga mencatatkan kinerja yang baik, naik 10,08% YtD.

Investor memborong saham BMRI karena bank akan membagikan dividen dan membagi nilai nominal saham (stock split).


BMRI berencana melakukan stock split dengan rasio 1:2 atau 1 saham lama dengan nilai nominal Rp250 per saham menjadi 2 saham baru dengan nilai nominal Rp125 per saham.

Hal itu disetujui pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa pekan lalu.

Dalam hal ini, 1 saham akan dipertahankan untuk saham Seri A Dwiwarna dan sisanya diperhitungkan untuk menambah saham Seri B yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.

Sementara itu, akhir perdagangan dengan nominal lama adalah 6 April 2023, sedangkan awal perdagangan dengan nominal baru adalah 10 April 2023.

Selain isu stock split, RUPST Selasa lalu menyetujui pembagian dividen sebesar 60% dari laba bersih konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 41,1 triliun.

Artinya, BMRI akan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham senilai Rp24,7 triliun.

Cum date atau tanggal terakhir investor menerima dividen BMRI jatuh hari ini, Jumat (24/3).

Saham emiten telekomunikasi Telkom (TLKM) dan alat berat Grup Astra UNTR juga berhasil naik 8,80% dan 7,38% sejak awal tahun.

Saham induk UNTR, Astra International (ASII) juga berhasil menguat 4,39% YtD.

Kedua emiten Astra itu juga akan mengajukan pembagian dividen jumbo tahun ini.

Dalam keterbukaan informasi pada 28 Februari, manajemen UNTR mengumumkan usulan pembagian dividen final tahun buku 2022 sebesar Rp6.185/saham.

Proposal akan disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) UNTR pada bulan April.

Jadi, jika dijumlahkan dividen interim Rp 818/saham yang dibagikan pada Oktober 2022, maka total dividen yang diusulkan untuk tahun 2022 adalah Rp 7.003/saham.

Jika menggunakan patokan dividen final yang diusulkan untuk dibagikan, dividend yield UNTR akan sangat besar, mencapai lebih dari 20 persen.

Sedangkan ASII akan mengusulkan dividen final tahun 2022 sebesar Rp552/saham. Sama seperti UNTR, ini juga menjadi rekor dividen bagi ASII.

Bila digabungkan dengan dividen interim sebesar Rp. 88/saham yang dibagikan Oktober tahun lalu, maka total dividen yang akan diusulkan direksi ASII untuk tahun buku 2022 adalah Rp. 640/bagian.

Hal ini juga membuat dividend yield untuk dividen final yang diusulkan ASII menarik, di kisaran 9%.

Singkat kata, ketika situasi pasar saham kerap ‘dikalahkan’ oleh sentimen negatif dari luar, terutama terkait tingginya suku bunga bank sentral AS, The Fed, mengoleksi saham-saham tertentu di IDXHIDIV20 bisa menjadi pertimbangan yang baik.

PENELITIAN CNBC INDONESIA

[email protected]

Penafian: Artikel ini merupakan produk jurnalistik berupa pandangan Riset CNBC Indonesia, divisi riset CNBC Indonesia. Analisis ini tidak bertujuan untuk membujuk pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau aset sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada pembaca, jadi kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Roller Coaster JCI di Sesi 1, Sesi 2 Mau Kemana?

(fsd/fsd)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Oppo Reno8 5G Sunkissed Beige Rilis dengan RAM 12 GB, Harganya? Previous post Oppo Reno8 5G Sunkissed Beige Rilis dengan RAM 12 GB, Harganya?
Nassar dilarikan ke rumah sakit dan memakai selang pernapasan Apa yang terjadi padanya? Next post Nassar dilarikan ke rumah sakit dan memakai selang pernapasan Apa yang terjadi padanya?