
Inilah 5 Emiten Paling Merugi di Tahun 2022, Bagaimana Urutan GoTo dan Blibli?
Jakarta, CNBC Indonesia – Tahun 2022 akan menjadi tahun peralihan dari situasi pandemi Covid-19 ke aktivitas normal seperti sebelum pandemi. Hal itu ditandai dengan pencabutan PPKM yang mendorong pemulihan ekonomi.
Namun, tahun 2022 masih akan menjadi masa yang suram bagi sejumlah perusahaan. Sepanjang tahun 2022, ada sejumlah emiten yang masih membukukan kerugian.
Data Refinitiv mencatat hingga 5 April, sebanyak 463 emiten telah melaporkan kinerja keuangan sepanjang tahun 2022. Sebanyak 372 emiten membukukan laba sementara 91 sisanya masih mengalami kerugian.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi perusahaan publik yang mencatatkan kerugian terbesar di tahun 2022 sebesar Rp 40,4 triliun. Kerugian ini meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp22,42 triliun.
Peringkat kedua diisi oleh emiten e-commerce anak usaha Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli.com yang tahun lalu membukukan kerugian Rp 5,53 triliun. Kerugian ini meningkat dibanding keseluruhan tahun 2021 yang sebesar Rp3,95 triliun.
Kemudian, emiten properti Grup Lippo, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) menutup tahun buku 2022 dengan kerugian Rp 2,33 triliun. Jumlah tersebut juga meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,63 triliun.
Emiten petrokimia Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menempati urutan keempat. Sepanjang tahun 2022, TPIA mencatatkan kerugian sebesar Rp2,32 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,16 triliun.
Emiten produsen Cap Kaki Tiga, PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) menyusul di jajaran emiten dengan kerugian terbesar sepanjang 2022. Perusahaan barang konsumsi ini membukukan kerugian Rp 950,2 miliar. Sebelumnya pada 2021, perseroan membukukan laba bersih Rp 100,6 miliar.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Video: Pengambilan Stok GOTO Setelah Dibuka Lock-Up, Masih Oke?
(fsd/fsd)