epicwin138
epicwin138
epicwin138
LAJU Bakal Bagi Dividen, Tapi Sahamnya Gagal Maju

LAJU Bakal Bagi Dividen, Tapi Sahamnya Gagal Maju

Read Time:1 Minute, 45 Second

Jakarta, CNBC Indonesia – Pada pembukaan perdagangan Rabu (29/3/2023) PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) kembali turun ke Lower Auto Rejection (ARB) sebesar 6,63%.

Penurunan tersebut terjadi sejak Senin (27/3/2023) dan mulai turun pada Lower Auto Rejection (ARB) pada Selasa (28/3/2023) dengan penurunan sebesar 6,70%.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Secara grafik, pergerakan harga LAJU masih tertahan di garis EMA 21. Penurunan terjadi setelah harga saham LAJU naik lebih dari 150% dari saat listing. Diperkirakan investor sudah mulai mengambil keuntungan sementara, sehingga harga saham mengalami koreksi dalam tiga hari terakhir.

Namun diketahui, Perseroan berjanji kepada para pemegang saham untuk segera membagikan dividen tunai yang sumber dananya berasal dari laba bersih Tahun Buku 2022.

James Budiarto Tjandrakesuma selaku direktur LAJU mengatakan, “Mulai Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2022 dan seterusnya, manajemen perseroan bermaksud untuk membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham atas laba bersih perseroan tahun tersebut.”

Dimana rencana kebijakan pembagian dividen LAJU tertuang dalam Prospektus penawaran umum perdana (IPO) Januari 2023. Disebutkan bahwa pembagian dividen tunai kepada pemegang saham sebesar maksimal 30 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun ini.

Selain itu, LAJU berencana menambah armada truk untuk memperkuat pangsa pasar di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

James Budiarto Tjandrakesuma selaku direktur LAJU mengatakan, “LAJU sedang menjajaki penggunaan truk listrik dengan salah satu produsen truk listrik besar.”

Dengan armada truk listrik, posisi perseroan di pangsa pasar bisnis logistik akan semakin kuat. Pasalnya, pemerintah telah mencanangkan bisnis yang boleh beroperasi di IKN Nusantara, Kalimantan Timur, harus menggunakan kendaraan listrik.

Selain itu, LAJU memiliki kontrak dengan sektor ritel seperti Alfamidi, SIRCLO, Klub Minum Air dan Mulia Keramik. Dengan kontrak dari mitra bisnis utama diharapkan dapat menjaga pertumbuhan gross profit margin di kisaran 20-25% per tahun.

Penafian: Artikel ini merupakan produk jurnalistik berupa pandangan dari CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan untuk membujuk pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada pembaca, jadi kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]

(melihat / melihat)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Jack Ma Kembali ke China, Alibaba Dibagi menjadi Enam Previous post Jack Ma Kembali ke China, Alibaba Dibagi menjadi Enam
Man United Dikabarkan Jadi Pilihan Pertama Harry Kane! Next post Man United Dikabarkan Jadi Pilihan Pertama Harry Kane!