
Mbah Slamet Pakai Cara Lama
Jakarta –
Pembunuh berantai Mbah Slamet dinilai sosiolog menggunakan mode lama yang digunakan puluhan tahun lalu. Namun, penipuan akan selalu berhasil menipu calon korban.
“Bagi Mbah Slamet ini cara lama, puluhan tahun lalu. Itu juga terjadi di masa lalu,” ujar Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Sigit Rochadi kepada detikINET.
Sigit mengatakan, iming-iming menggandakan uang itu klasik dan polanya hampir selalu sama. Pertama, ada yang akan mengatakan bahwa mereka dapat menggandakan uang, tetapi yang terjadi pada akhirnya, dia tidak dapat melakukannya. Saat korban mulai menuntut, keputusan untuk mencabut nyawa korban terus berlanjut.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Jumlah kasus bisa ribuan di negara kita,” katanya.
Mengalikan uang Dibahas berkali-kali dan viral, hasilnya tetap sama: itu tidak bekerja. Padahal, kata Sigit, prinsip ilmu gaib itu sendiri tidak bisa terwujud dalam bentuk materi.
“Jika manifestasi dalam bentuk materi tidak mungkin, mengklaim sihir pada akhirnya akan membunuh konsumen,” katanya.
Ada standar bagi orang yang bisa dikonsumsi dengan menjadi korban pencucian uang. Sigit menyebutkan ciri-cirinya antara lain orang yang mudah menyerah, orang yang tidak mau bekerja keras, dan orang yang ingin mendapatkan kekayaan dengan cara instan untuk mengejar gelar ‘kaya’ atau ‘sultan’.
Simak Video “Keluarga 2 Pasangan Dukun Korban Tewas Lampung Tes DNA”
[Gambas:Video 20detik]
(pertanyaan/afr)