
Menafsirkan Al Quran sebagai Sumber Ilmu
Jakarta –
Al-Qur’an adalah sumber ilmu dan petunjuk terbaik bagi seluruh manusia di alam semesta. Ramadhan adalah waktu diturunkannya Al-Qur’an yang biasa dikenal dengan Nuzulul Qur’an. Banyak pendapat tentang tanggal turunnya Al-Qur’an di bulan Ramadhan tapi daripada terus diperdebatkan, kata Ustadz, yang lebih penting adalah bagaimana kita memaknai peristiwa ini.
Gus Fuad Plered, Penjaga Pondok Pesantren Roudlatul Fatihah, Bantul, Yogyakarta, menyampaikan pidato tentang pentingnya Al-Qur’an sebagai sumber ilmu dan petunjuk bagi umat manusia. Ia mengatakan, Al-Qur’an adalah karunia Allah yang terbesar bagi umat manusia.
“Al-Qur’an diturunkan sebagai karunia Allah melalui Rasulullah untuk tingkat kehidupan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia. Sejak adanya Al-Qur’an telah ada usulan untuk ‘menjelajahi bumi untuk penelitian, penelitian dan Kemudian, benih – benih ilmu pengetahuan dari Yunani kuno, Mesir kuno, dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menikmati kehidupan yang lebih baik dan ini tidak lepas dari peran Al Quran,” jelasnya. Gus Fuad Plered.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Ia kemudian mengutip hadits Nabi SAW yang menyatakan bahwa ‘mukjizat terbesarku bagi umatku adalah Al-Qur’an’. Sebagai manusia yang hidup di masa kini, sudah selayaknya kita merasa beruntung karena Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW agar dapat disampaikan sebagai pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan.
Al-Qur’an tidak hanya hadir dalam memberikan petunjuk bagi kehidupan sehari-hari manusia seperti tata cara menjaga kebersihan dan ibadah. Namun selain itu, Gus Fuad Plered juga menekankan bagaimana Al Quran mempengaruhi kemajuan teknologi.
“Ayat pertama adalah ‘Iqra’ yang berarti ‘membaca’. Makna diturunkannya Al-Qur’an adalah agar manusia selalu belajar, selalu mencari ilmu, mengembangkan penelitian. Setelah kitab suci lainnya diturunkan sebelumnya, yaitu Al-Qur’an. ‘an’an menyempurnakannya. Orang-orang saat ini terkadang memahami bahwa apa yang terjadi hari ini tidak ada hubungannya dengan Al-Quran, padahal semuanya terkait dengan Al-Quran.”
“Bayangkan seandainya Allah tidak menurunkan Al-Qur’an, apakah kehidupan sekarang akan seperti ini? penelitian, karena kita sekarang hidup dengan nyaman seperti ini.”
“Kadang-kadang orang suka membedakan antara ilmu agama dan ilmu umum. Padahal, semua ilmu dianjurkan Allah untuk dipelajari. Misalnya ada ayat-ayat yang berkaitan dengan proses janin dalam kandungan ibu, kemudian setelah ilmu berkembang, maka dunia medis menegaskan bahwa memang proses janin dalam kandungan ibu seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an. Salah satu cara mengamalkan Al-Qur’an adalah dengan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,” jelas Gus Fuad Plered.
Gus Fuad Plered menutup tausiyahnya dalam acara Ramadhan Inspirasi di YouTube BKN PDI Perjuangan dengan mengingatkan sekali lagi bahwa malam Lailatul Qadr adalah malam yang mulia. Malam ini diberi perumpamaan oleh Allah SWT sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Ramadhan sebagai momen diturunkannya Al-Qur’an juga harus menjadi titik awal bagi manusia untuk kembali kepada ajaran agama yang tertulis dalam Al-Qur’an. Memperbanyak membaca Al Quran pada malam-malam Ramadhan, khususnya pada malam mulia Lailatul Qadr, merupakan salah satu kegiatan positif yang dianjurkan untuk dilakukan.
(aay / ingin)