
Menlu Retno Sebut Suami Bak Malaikat, Ini Alasannya
Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku sempat menghadapi momen ketika harus memilih karir atau keluarga. Namun berkat pengertian dan dukungan dari suami dan keluarganya, ia akhirnya melanjutkan karir diplomatiknya.
Bahkan ia menyebut suaminya bidadari karena berkat dukungan suaminya ia mampu meraih jabatan tertinggi dalam karir diplomasinya, yakni menjadi Menteri Luar Negeri RI.
“Jadi pada satu titik dalam perjalanan hidup saya, saya pernah bertanya ‘bisakah saya melanjutkan atau tidak?’ karena tantangannya sangat berat, waktu itu saya sudah punya anak, tapi semakin kesini semakin dewasa, semakin mengerti satu sama lain,” kata Retno dalam acara Top Women Fest CNBC Indonesia, Sabtu (25/3/ 2023).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Foto: Retno Lestari Priansari Marsudi Menlu pada acara “Top Women Fest 2023” di Chillax Sudirman, Jakarta, Sabtu (25/3/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
“Dan saya selalu bilang suami saya bidadari karena dia mengerti pekerjaan ini dan dia memberikan support yang luar biasa sehingga saya bisa sampai di titik ini,” lanjutnya.
Mantan Duta Besar RI untuk Norwegia dan Islandia itu menuturkan, di awal-awal pernikahannya masih banyak perbedaan pemahaman terkait kiprahnya sebagai diplomat. Apalagi, kata Retno, pekerjaan seorang diplomat tidak mengenal waktu, tempat, dan hari.
“Dari awal kita diajarkan bahwa diplomat itu tidak ada jam 9-5, setiap hari Senin, itu yang harus kita selesaikan dulu dengan keluarga kita. Dari awal harus ada pemahaman bahwa pola kerja kita berbeda dengan yang lain. , tuntut 9-5 itu dikit mungkin buat diplomat,” jelasnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, suami Retno itu mulai memahami pekerjaannya sebagai seorang diplomat. Kemudian, mereka berkomitmen untuk maju bersama, yang pada akhirnya membuat Menlu Retno tidak harus memilih antara keluarga dan karir.
“Jadi ada pepatah dibalik kesuksesan laki-laki ada perempuan, dibalik kesuksesan perempuan pasti ada laki-laki kuat yang mendukung kita semua, karena kalau tidak saya tidak akan sampai di titik ini,” ujarnya. dikatakan.
“Tapi kita komitmen untuk maju bersama, pada akhirnya saya sampai pada kesimpulan kita tidak harus memilih keluarga dan karir, kok bisa dua-duanya asalkan ada kesepahaman,” bebernya.
Selain dukungan dari suaminya, ia mengaku kesuksesannya saat ini juga didukung oleh keluarga demokratisnya. Ia memiliki 3 putra dan 3 cucu, hanya dirinya dan menantu perempuannya. Namun menurutnya, hal tersebut tidak menjadikan keluarganya berorientasi laki-laki, karena sejak awal keluarganya telah mengembangkan konsep kerjasama tim yang baik sehingga akan menunjang kesuksesan karir dan keluarganya.
“Saya dikaruniai keluarga yang sangat demokratis, mereka tidak melihat ini bagian perempuan, ini bagian laki-laki, tentu hamil dan menyusui adalah keistimewaan perempuan,” jelasnya.
“Tapi selebihnya, dibangun, karena kalau tidak dibangun dari keluarga bahwa kita adalah team work, partner, maka pasti akan sulit jika kita ingin membangun karir dan keluarga yang baik,” pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Asean Akan Punya Anggota Baru? Inilah Faktanya
(hsy/hsy)