epicwin138
epicwin138
epicwin138
Misteri Kerangka 31 Ribu Tahun di Kalimantan Timur

Misteri Kerangka 31 Ribu Tahun di Kalimantan Timur

Read Time:1 Minute, 47 Second

Yogyakarta

Kerangka berusia 31 ribu tahun di Kalimantan Timur disebut sebagai bukti amputasi tertua di dunia. Klaim ini kemudian dibantah.

Beberapa ahli bedah ortopedi Australia dan spesialis penyakit menular sedang memperdebatkan misteri kerangka berusia 31.000 tahun, yang dikatakan sebagai terobosan ilmiah dalam sejarah peradaban medis manusia.

Dilansir dari news.com.au, Selasa (28/3/2023) tahun 2020 lalu, arkeolog Kerangka berusia 31.000 tahun dengan kaki kirinya hilang ditemukan di sebuah gua terpencil di Kalimantan Timur, Indonesia. Kerangka itu ditemukan tim ekspedisi yang dipimpin arkeolog Australia dan Indonesia di Gua Liang Tebo, Kalimantan Timur.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Menurut sebuah studi peer-review, penemuan tersebut dikatakan sebagai bukti paling awal yang diketahui dari operasi medis dalam sejarah manusia. Pasalnya, temuan tersebut merupakan bukti bedah amputasi tertua yang pernah ditemukan. Itu mendahului penemuan lain dengan teknik kompleks puluhan ribu tahun di seluruh Eurasia.

Seorang peneliti di Universitas Griffith Australia, Dr Tim Maloney, mengatakan ini adalah bukti kepedulian. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kaki kiri yang hilang disebabkan oleh amputasi, bukan kecelakaan atau serangan binatang. Buktinya dipublikasikan di jurnal Nature.

Tapi sekarang klaim itu ditentang. Sekelompok dokter dari Newcastle membantah analisis di jurnal Nature dan menyebutnya sebagai kurangnya pengetahuan tentang praktik ortopedi. Selain itu, seorang ahli bedah kecelakaan di Rumah Sakit John Hunter di Newcastle, Prof Zsolt Balogh menyimpulkan di media bahwa dia sangat meragukan temuan sebelumnya.

Balogh berkata, “Kesimpulan akhir dari amputasi bedah 31.000 tahun yang lalu tidak mungkin. Ada banyak kemungkinan alasan lainnya.”

Balogh juga mengatakan penyebab yang paling jelas adalah patah tulang terbuka sederhana, di mana kaki orang tersebut membentur jaringan lunak daripada tulang. Klaim amputasi di gua ini tidak sesuai dengan gambar tulang belulang.

Dia menekankan bahwa temuan para ilmuwan yang lebih penting untuk diperhatikan adalah pria dengan kaki yang terluka ini. Inilah buktinya orang kuno bisa saling menjaga.

“Tiga puluh satu ribu tahun yang lalu, orang-orang kuno memiliki kemampuan untuk merawat satu sama lain, merawat seseorang yang kehilangan kakinya,” katanya.

*Artikel ini ditulis oleh Windi Yusnita, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Tonton Video “Belajar Sejarah dari Pameran Desa Purba”
[Gambas:Video 20detik]

(fay/fay)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Gibran marah kepada pimpinan daerah yang tidak berkomitmen pada Piala Dunia U-20 Previous post Gibran marah kepada pimpinan daerah yang tidak berkomitmen pada Piala Dunia U-20
Bank Saudi Buka Suara, 166 Tahun Sejarah Credit Suisse Menghilang Next post Bank Saudi Buka Suara, 166 Tahun Sejarah Credit Suisse Menghilang