
Netmonk, Platform Yang Dapat Mengukur Stabilitas Koneksi Internet
Jakarta –
Persyaratan akses Internet Di era digital ini, sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Lantas, bagaimana jika jaringan internet tiba-tiba tidak stabil? Bagaimana cara mengukur koneksi internet?
Penggunaan internet tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga mendukung berjalannya suatu bisnis.
Berdasarkan berbagai survei menunjukkan bukti ketergantungan manusia terhadap koneksi jaringan internet. Seperti dicatat oleh iTel.com, 87% perusahaan memercayai setidaknya satu beban kerja penting pada sistem cloud. Berbagai aplikasi seperti PoS (Point of Sale) atau Google Drive bergantung pada internet.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Begitu pula dengan Deloitte Research yang menyatakan bahwa penyebab nomor satu frustasi karyawan di dunia kerja adalah karena jaringan yang lambat. Hal ini terjadi baik di perusahaan besar maupun skala UKM. Produktivitas, dengan sendirinya, menderita ketika jaringan tidak dapat diandalkan.
Wendy Hidayat, Senior IT Consultant Sharing Vision Indonesia mengatakan, dengan melihat fenomena di atas, monitoring dan pengelolaan layanan jaringan internet saat ini sudah menjadi kebutuhan. Hal ini karena masyarakat Indonesia tergantung.
“Menurut saya, para pelaku jaringan sangat membutuhkan ini karena era sekarang serba digital dan online. Makanya segala aktivitas tidak lepas dari kualitas dan kinerja jaringan atau internet. Kesiapan sumber daya manusia,” ujar Wendy.
Melalui merek payung Leap, Telkom memiliki NetMonk platform untuk pengukuran jaringan internet. Beberapa fitur canggih dapat digunakan untuk menentukan kinerja jaringan di suatu lokasi.
Sebagai contoh, Netmonk Prime menyediakan tiga modul secara bersamaan dalam satu dashboard, yaitu Network, Web/API, dan Linux Server Monitoring, sehingga Anda dapat menggunakan semuanya sekaligus tanpa perlu menggunakan produk lain sebagai add-on.
Kemudian, Netmonk Prime dilengkapi dengan fitur automatic action yang dapat mengetahui letak permasalahan jaringan dan memberikan saran perbaikan. Dasbornya terlihat intuitif dan mudah digunakan karena memiliki mode tampilan grafis yang memudahkan tim manajerial untuk memahami data.
Simak Video “Kecepatan Internet Indonesia Paling Lambat di Asia Tenggara”
[Gambas:Video 20detik]
(Agustus/Februari)