
PGN Lakukan Pengelasan Pertama Pipa Gas Bumi ke FajarPaper
Jakarta, CNBC Indonesia – PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina, melakukan pengelasan pertama untuk pembangunan infrastruktur pipa gas bumi sepanjang 2 KM dengan diameter 12 inci untuk PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FSW) atau FajarPaper.
Pembangunan infrastruktur tersebut dibangun untuk pengamanan pasokan gas bumi dan penyediaan energi ramah lingkungan bagi FSW di Kota Bekasi. FSW sendiri sebelumnya menyampaikan kebutuhan gas bumi yakni 11,67 hingga 17,5 BBTUD.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
General Manager Sales and Operation Region II PGN (SOR II), Sonny Rahmawan Abdi mengatakan, permintaan gas bumi yang cukup besar menjadikan FSW salah satu pelanggan dengan penyerapan gas bumi terbesar, khususnya di Bekasi.
Saat ini PGN sendiri telah melayani sekitar 240 industri di wilayah Bekasi dengan volume penyerapan gas bumi sekitar 71 BBTUD.
“FSW membutuhkan kepastian pasokan untuk kelangsungan operasional, seiring dengan peningkatan produksi. Untuk itu kami berupaya memenuhi gas bumi untuk FSW atau FajarPaper, baik untuk ad-hoc maupun jangka panjang melalui pembangunan infrastruktur pipa hingga produksi FSW tanaman,” kata Sonny dalam keterangan tertulis, Selasa (21/3/2023).
Sonny menambahkan, dalam pembangunan pipanisasi ke FSW, PGN menggandeng anak usaha yaitu PT PGAS Solution. Pembangunan ini ditargetkan untuk mencapai zero accident, pembangunan dan dapat berjalan tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat kualitas.
Sementara itu, Direktur PT Fajar Surya Wisesa Tbk Yustinus Y Kusumah mengatakan saat ini 70% kapasitas produksi FSW digunakan untuk menyediakan kertas kemasan di dalam negeri. Dengan kebutuhan kertas kemasan yang juga semakin meningkat, FSW perlu bermitra dengan PGN, salah satunya energi sebagai darah proses produksi.
“Kami berterima kasih kepada PGN. Kami berharap proses konstruksi berjalan lancar dan target gas ini dapat terealisasi dengan lancar. Semoga kerjasama ini memberikan manfaat bagi FSW dan PGN, dan kedepannya penggunaan gas tidak hanya di Jakarta tetapi di Surabaya yang juga pakai gas,” imbuhnya.
[Gambas:Video CNBC]
(dpu/dpu)