
TikTok Sempat Menggegerkan Negara Barat, Ini Buktinya
Jakarta –
negara-Negara Barat takut dengan TIK tok. Amerika Serikat mungkin akan melarangnya. Sementara itu, Prancis, Belanda, Belgia, Denmark, dan Norwegia juga telah mengeluarkan perintah yang dikeluarkan pemerintah yang melarang penggunaan TikTok pada perangkat yang dikeluarkan pemerintah, karena meningkatnya kekhawatiran atas privasi dan keamanan aplikasi.
Kementerian dalam negeri Belanda mengatakan tidak merekomendasikan penggunaan semua aplikasi dari negara-negara dengan program siber agresif yang menargetkan Belanda atau kepentingan Belanda pada ponsel yang didistribusikan pemerintah.
Pernyataan itu tidak menyebutkan nama TikTok, tetapi badan intelijen nasional AIVD telah memperingatkan bahwa aplikasi dari negara-negara seperti China, Rusia, Korea Utara, dan Iran menimbulkan risiko spionase.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Seperti dikutip detikINET dari Euronews, larangan serupa juga terjadi di Inggris. “Ini adalah tindakan pencegahan. Kami tahu bahwa penggunaan TikTok dibatasi di seluruh pemerintahan,” kata Kementerian Luar Negeri Inggris.
Larangan tersebut didasarkan pada laporan Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris, yang mengidentifikasi risiko seputar kemungkinan bahwa platform tertentu dapat mengakses dan menggunakan data pemerintah yang sensitif.
Di sisi lain, Parlemen Eropa, Komisi Eropa, dan Dewan UE, tiga badan teratas Uni Eropa, semuanya telah memberlakukan larangan TikTok pada perangkat yang digunakan oleh staf, dengan alasan keamanan siber.
Sementara itu, Selandia Baru adalah negara terbaru yang melarang TikTok hingga batas tertentu. Mereka mengumumkan bahwa TikTok akan dilarang dari ponsel anggota parlemen pada akhir Maret 2023.
Tidak seperti negara lain seperti Inggris, ban TIK tok itu tidak akan mempengaruhi semua pegawai pemerintah dan hanya akan berlaku untuk sekitar 500 orang yang berkantor di kompleks parlemen.
Tonton Video “Sejumlah Pembuat Konten Menentang Larangan TikTok Pemerintah AS”
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)